ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Dengan OSTEOARTRITIS
Senin, 21 Februari 2011
PENGERTIAN
Osteoartritis disebut juga Degenerative joint desease merupakan penyakit sendi degeneratif yang disertai dengan kelainan tulang yang berdekatan atau penurunan fungsi tulang rawan sendi di mana fungsi utama tulang rawan sebagai penyangga. (Handono Kalim, 1996)
ETIOLOGI
Etiologi penyakit ini tidak diketahui dengan pasti tetapi ada beberapa faktor resiko yang diketahui berhubungan dengan penyakit ini yaitu :
a. Umur
Dari semua faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis, faktor ketuaan adalah yang terkuat prevalensi dan beratnya osteoartritis semakin meningkat dengan bertambahnya umur, OA hampir tidak pernah pada anak-anak, jarang pada umur dibawah 40 tahun, dan sering pada umur diatas 60 tahun.
b. Jenis kelamin
Wanita lebih sering terkena osteoartritis lutut dan osteoartritis banyak sendi, dan laki-laki lebih sering terkena osteoartritis paha, pergelangan tangan dan leher. Secara keseluruhan, dibawah 45 tahun frekuensi OA kurang lebih sama pada laki dan wanita, tetapi diatas 50 tahun (setelah menopause) frekuensi osteoartritis lebih banyak pada wanita dan pada pria. Hal ini menunjukkan adanya peran hormonal pada patogenesis osteoartritis.
c. Suku bangsa
Prevalensi dan pola terkenanya sendi pada osteoartritis nampaknya terdapat perbedaan di antara masing-masing suku bangsa. Misalnya OA paha lebih jarang diantara orang-orang kulit hitam dan Asia daripada kaukasia. OA lebih sering dijumpai pada orang-orang amerika asli (indian) daripada orang-orang kulit putih Hal ini mungkin berkaitan dengan berbedaan cara hidup maupun perbedaan pada frekuensi kelainan kongenital dan pertumbuhan.
d. Genetik
Faktor herediter juga berperan pada timbulnya osteoartritis dengan osteoartritis misalnya, pada ibu dari seorang wanita dengan osteoartritis paha pada sendi-sendi interfalang distal (nodus heberden) terdapat 2 x lebih sering osteoartritis pada sendi-sendi tersebut dan anak-anak perempuan cenderung mempunyai 3 kali lebih sering, dari pada ibu dan anak perempuan-perempuan dari wanita tanpa osteoartritis tersebut. Adanya mutasi dalam gen prokolagen II atau gen-gen struktural lain untuk unsur-unsur tulang rawan sendi seperti kolagen tipe IX dan XII, protein pengikat atau proteoglikan dikatakan berperan dalam timbulnya kecendrungan familial pada OA tertentu (terutama OA banyak sendi)
e. Kegemukan dan penyakit metabolik
Berat badan yang lebih nyata berkaitan dengan meningkatknya resiko untuk timbulnya osteoartritis baik pada wanita maupun pada pria. Dan diduga terdapat faktor lain yang terdekat yaitu metabolik. Peran faktor metabolik dan hormonal pada kaitan antara osteoartritis dengan penyakit jantung koroner, DM dan hipertensi.
f. Cedera sendi, pekerjaan dan olahraga
Pekerjaan berat maupun dengan pemakaian sendi yang terus menerus (misalnya tulang paha) berkaitan dengan peningkatan resiko tertentu. Demikian juga cedera sendi dan olah raga yang sering menimbulkan cedera sendi berkaitan dengan resiko osteoartritis yang lebih tinggi.
g. Kelainan pertumbuhan
Kelainan kongenital dan pertumbuhan paha (misal : penyakit perthes dan dislokasi kongental paha) telah dikaitkan dengan timbulnya osteoartritis paha pada usia muda.
INSIDEN
Osteoartritis merupakan penyakit reumatik sendi yang paling banyak dijumpai terutama orang-orang di atas 40 tahun di seluruh penjuru dunia. Banyak orang tua yang tidak dapat berjalan sendiri dari tempat tidur ke kamar mandi karena osteoartritis. Pada suatu survei radiografi pada wanita di bawah 40 tahun hanya 2 % mempunyai osteoartritis, akan tetapi pada usia 45-60 tahun angka kejadiannya 30 % sementara pada orang-orang di atas 61 tahun angka kejadiannya lebih dari 65 %. Pada laki-laki nilai ini sedikit lebih rendah osteoartitis jarang sekali dijumpai pada awal-awal.
PATOFISIOLOGI
Terdapat dua perubahan morfologi utama yang mewarnai OA yaitu kerusakan fokal tulang rawan sendi yang progresif dan pembentukan tulang rawan baru pada dasar lesi tulang rawan sendi dan tepi sendi (osteofit). Perubahan mana yang lebih dahulu terbentuk sampai sekarang belum dimengerti benar.
Penelitian-penelitian menunjukkan bahwa peruabahan-perubahan metabolisme tulang rawan sendi telah timbul sejak awal proses patologis OA. Perubahan tersebut berupa peningkatan aktivitas enzim-enzim yang merusak makromelekul matriks tulang rawan sendi (proteoglikan dan kologen ). Hal ini menyebabkan penurunan kadar proteoglikan, perubahan sifat-sifat kolagen dan berkurangnya kadar air tulang rawan sendi. Dengan adanya perubahan-perubahan pada makro molekul tersebut, sifat-sifat bimekanis tuang rawan sendi akan berubah, hal ini akan menyebabkan tulang rawan sendi rentan terhadap beban yang biasa. Permukaan tulang rawan sendi tidak homogen, terbelah pecah dengan robekan-robekan dan timbul ulerasi. Dengan berkembangnya penyakit tulang rawan sendi dapat hilang seluruhnya tulang dibawahnya menjadi terbuka à Pembentukan tulang baru (osteofit) dipandang sebagai proses perbaikan sendi.
TANDA DAN GEJALA
Gejala utama ialah adanya nyeri pada sendi yang terkena, terutama waktu bergerak. Umumnya timbul secara perlahan-lahan, mula-mula rasa kaku, kemudian timbul rasa nyeri yang berkurang dengan istirahat. Terdapat hambatan pada pergerakan sendi, kaku pagi, krepitas, pembesaran, sendi dan perubahan gaya berjalan, terdapat pembesaran sendi dan krepitas tulang.
Tanda-tanda perdagangan sendi tersebut tidak menonjol dan timbul belakangan, mungkin dijumpai karena adanya sinovitis, terdiri dari nyeri tekan, G3 gerak, rasa hangat yang merata dan warna kemerahan.
PENATALAKSANAAN
1. Obat-obatan
Sampai sekarang ini belum ada obat yang spesifik yang khas untuk osteoartritis, oleh karena patogenesisnya belum jelas. Obat-obatan diberikan bertujuan mengurangi rasa sakit, meningkatkan mobilitas dan mengurangi ketidakmampuan. Obat-obatan tersebut adalah analgesik (parasetamol, propoksifen Hcl, asam salisilat), AINS (fenoprofin, diklofenak, ketoprofen, naproksen, ibuprofen, piroksikam, dosis ½ atau 1/3 dosis RA), obat-obat penghambat penyakit (Arteparon, rumalon, artofen), kortikosteroid (intra artikular)
2. Perlindungan Sendi
Perlindungan yang diberikan yaitu menghindari akitivitas yang berlebihan pada sendi yang sakit pemakaian tongkat.
3. Diet
Diet untuk menurunkan berat badan pasien osteoartitis yang gemuk harus menjadi program utama pengobatan osteoartitis. Penurunan berat badan seringkali dapat mengurangi timbulnya keluhan pada peradangan.
4. Dukungan psiko-sosial
Dukungan (pengertian) psiko-sosial diperlukan oleh pasien osteoatritis, oleh karena sifatnya menahun dan ketidakmampuan yang ditimbulkan. Di satu pihak pasien ingin menyembunyikan ketidakmampuannya, di pihak lain ia ingin orang lain turut memikirkan penyakitnya.
5. Persoalan Seksual
Gangguang seksual dapat dijumpai belakang, paha dan lutut. Seringkali diskusi mengenai hal ini harus dimulai dari dokter, karena biasanya pasien enggan mengutarakannya.
6. Fisioterapi
Fisioterapi berperan penting pada penatalaksanaan osteoartritis, yang meliputi pemakaian panas dan dingin dan program latihan yang tepat. Program latihan bertujuan untuk memperbaiki gerak sendi dan memperkuat otot yang biasanya atropik pada sekitar sendi osteoartritis karena otot-otot periartikular memegang peranan penting terhadap perlindungan rawan sendi dari beban, maka penguatan otot-otot tersebut adalah penting.
7. Operasi
Operasi perlu dipertimbangkan pada pasien osteoartritis dengan kerusakan sendi yang nyata, dengan nyeri yang menetap dan kelemahan fungsi tindakan yang dapat dilakukan :
- Osteotomi
- Debridemen sendi
- Pembersihan osteofit
- Artroplasti total
- Kondroplasti
Sekarang sedang diteliti usaha untuk menggunakan teknik operasi cangkok sel-sel kondrosit untuk membangun kembali pembukaan tulang rawan sendi.
TEST DIAGNOSTIK
1. Radiologi
a. Rontgen
b. Myliograf
c. Ct. Scan (Computerizeit Tonografi Scanning)
d. Biopsi Tulang
e. EMG
f. Arthroscopy
g. Magnetic Resonan Imaging (MRI)
h. USG (Ultrasonagrafi)
PROSES KEPERAWATAN
PENGKAJIAN KEPERAWATAN (Depkes, 1995)
Riwayat Keperawatan
Perawat mengidentifikasikan gejala-gejala yang biasanya timbul secara bertahap dan perjalanannya lambat. Pasien sering kali menyeluh nyeri/sakit setelah latihan dan pada malam dan pagi hari.
Pemeriksaan Fisik
Lingkup gerak sendi (ROM) menjadi terbatas dikaji adanya kontraktur pada spasme otot dan krepitasi.
Riwayat psikologis
Osteoartritis mayoritas terjadi pada usia lanjut. Pengkajian diarahkan pada perubahan-perubahan psikologis yang terjadi secara alami mampu yang menyertai penyakit. Seringkali pasien merasa ketakutan untuk melakukan aktivitas, hubungan dengan orang lain menjadi berkurang.
Pemeriksaan Diagnostik
Hasil laboratorium tidak menujukkan tanda-tanda inflamasi hasil rontgen foto menunjukkan adanya gambaran abnormal pada sendi.
Diagnosa keperawatan
Setelah data pasien osteoartritis dianalisia maka diagnosa keperawatan yang timbul antara lain :
1. Gangguan rasa nyaman : nyeri
2. Gangguan mobilitas
INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
1. Ganguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan inflamasi tulang rawan sendi
Tujuan :
Rasa nyaman terpenuihiatau nyeri berkurang.
| INTERVENSI | RASIONAL |
1. 2. 3. 4. 5. 6. | Kaji intensitas nyeri. Istirahat dan tidur yang adekuat. Masase pada area nyeri Berikan kompres hangat pada area yang nyeri Arahkan untuk latihan nafas dalam Berikan analgetik sesuai program pengobatan dokter. | 1. Membantu dalam evaluasi kebutuhan dan keefektifan intervensi. 2. Dapat menurunkan strees, mengurangi tegangan otot, dapat menghambat impuls-implus nyeri. 3. Dapat meningkatkan suply darah, relaksi otot, dapat menghambat impuls-impuls nyeri, dan merangsang pengeluaran endorfin 4. Panas dapat meningkatkan sirkulasi, relaksi otot-otot dan menurunkan kekuatan, dan kemungkinan merangsang pengeluaran endorfin. 5. Kegiatan ini untuk upaya pengalihan nyeri dan upaya relaksasi. 6. Untuk menurunkan rasa nyeri yang dirasakan. |
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kekakuan pada sendi
Tujuan :
klien dapat melakukan mobilitas secara optimal.
INTERVENSI | RASIONAL |
1. Berikan latihan-latihan fisik. Petahankan berat badan ideal | 1. Untuk meningkatkan mobilitas sendi, meningkatkan mobilitas, meningkatkan aktivitas, kegiatan sehari-hari. 2. mengurangi beban mekanis |
EVALUASI
1. Adanya pengurangan rasa nyeri
2. Mobilitas meningkat
0 komentar:
Posting Komentar