Askep Ulkus Peptikum

Minggu, 20 Maret 2011


Ulkus peptikum adalah ekskavasi (area berlubang) yang terbentuk dalam dinding mucosal lambung, pylorus, duodenum, atau esophagus. Menurut defenisi ulkus peptikum dapat terletak di bagian saluran cerna yang terkena getah asam lambung, yaitu esophagus, lambung, duodenum, jejunum.
Oleh karena itu  Ulkus peptikum sering disebut sebagai ulkus lambung, duodenal atau esofagenal, tergantung pada lokasinya. Ulkus ini disebabkan oleh erosi area terbatas dari membrane mukosa. Erosi ini dapat meluas sedalam laipan otot atau seluruh otot di peritoneum. Ulkus peptikum lebih mungkin terjadi pada duodenum daripada lambung. Ulkus peptikum kronis cenderung terjadi pada kurvatura minor dari lambung, dekat pylorus.
Ulkus peptikum adalah putusnya kontinuitas mukosa lambung yang meluas sampai dibawah epitel. Kerusakan mukosa yang tidak meluas sampai kebawah epitel disebut sebagai erosi, walaupun sering dianggap juga sebagai “ulkus “( missal : ulkus karena stress). Ulkus kronis berbeda dengan ulkus akut, karena memiliki jaringan parut pada dasar ulkus.

ETIOLOGI
Walaupun factor penyebab yang penting adalah aktivitas pencernaan peptic oleh getah lambung, namun terdapat bukti yang menunjukkan bahwa banyak factor yang berperan dalam patogenesis ulkus peptikum. Misalnya bakteri H.Pylori dijumpai pada sekitar 90% penderita ulkus duodenum. Penyebabulkus peptikum lainnya adalah sekresi bicarbonate mukosa, cirri genetic, dan stress. Diketahui bahwa ulkus peptikum terjadi hanya pada area saluran GI yang terpajan pada asam hidroklorida dan pepsin. Penyakit ini terjadi dengan frekuensi paling besar pada individu antara usia 40 sampai 60 tahun tetapi relative jarang pada wanita menyusui. Ulkus peptikum pada korpus lambung dapat terjadi tanpa sekresi asam berlebihan.
PATOFISIOLOGI
Ulkus peptikum terjadi terutama pada mukosa gastroduodenal karena jaringan ini tidak dapat menahan kerja asam lambung pencernaan (asam hidroklorida) dan pepsin. Erosi yang terjadi berkaitan dengan peningkatan konsentrasi dan kerja asam-pepsin, tau berkenaan dengan penurunan pertahanan normal dari mukosa. Mukosa yang rusak tidak dapat mensekresi mucus yang cukup untuk bertindak sebagai barier terhadap asam klorida.


MANIFESTASI KLINIK
Gejala-gejala ulkus dapat hilang selama beberapa hari, minggu, ataubeberapa bulan dan bahkan dapat hilang hanya sampai terlihat kembali, sering tanpa penyebab yang dapat diidentifikasi.
Nyeri. Biasanya, pasien dengan ulkus mengeluh nyeri tumpul, seperti tertusuk atau sensasi terbakar di epigastrium tengah atau di punggung. Hal ini diyakini bahwa nyeri terjadi bila kandungan asam lambung dan duodenum meningkat menimbulkan erosi dan merangsang ujung saraf yang terpajan. Teori lain menunjukkan bahwa kontak lesi dengan asam merangsang mekanisme refleks local yang memulai kontraksi otot halus sekitarnya.
Nyeri biasanya hilang dengan makan, karena makanan menetralisasi asam, atau dengan menggunakan alkali, namun bila lambung telah kosong atau alkali tidak digunakan, nyeri kembali timbul.
Pirosis (nyeri uluhati). Beberapa pasien mengalami sensasi luka baker pada esophagus dan lambung, yang naik ke muut, kadang-kadang disertai eruktasi asam. Eruktasi, atau sendawa umum terjadi bila lambung pasien kosong.
Muntah. Meskipun jarang pada ulkus duodenal tak terkomplikasi, muntah dapat menjadi gejala ulkus peptikum. Hal ini dihubungkan dengan obstruksi jalan keluar lambung oleh spasme mucosal pylorus atau oleh obstruksi mekanis, yang dapat dihubungkan dengan pembentukan jaringan perut atau pembengkakan akut dari membrane mukosa yang mengalami inflamasi disekitarnya pada ulkus akut. Muntah dapat terjadi atau tanpa didahului oleh mual, biasanya setelah nyeri berat, yang dihilangkan dengan ejeksi kandungan asam lambung.
Konstipasi dan perdarahan. Konstipasi dapat terjadi pada pasien ulkus, kemungkinan sebagai akibat dari diet dan obat-obatan. Pasien juga dapat dating dengan perdarahan gastrointestinal. Sebagian kecil pasien yang mengalami akibat ulkus akut sebelumnya tidak mengalami keluhan, tetapi mereka menunjukkan gejala setelahnya.  

DIAGNOSTIK TEST
Pemeriksaan fisik dapat menunjukkan adanya nyeri, nyeri tekan epigastrik, atau distensi abdominal. Bising usus mungkin tidak ada. Pemeriksaan dengan barium terhadap saluran GI atas dapat menunjukkan adanya ulkus; namun, endoskopi adalah prosedur diagnostik pilihan.
Endoskopi gastrointestinal atas digunakan untuk mengidentifikasi perubahan inflamasi, ulkus, dan lesi. Melalui endoskopi mukosa dapat secara langsung dilihat dan biopsy didapatkan. Endoskopi telah diketahui dapat mendeteksi beberapa lesi yang tidak terlihat melalui pemeriksaan sinar X karena ukuran atau lokasinya. Feses dapat diambil setiap hari sampai laporan laboratorium adalah negative terhadap darah samara. Pemeriksaan sekretori lambung merupakan nilai yang menentukan dalam mendiagnosis aklorhidria (tidak terdapat asam hidroklorida dalam getah lambung) dan sindrom Zollinger_Ellison. Nyeri yang hilang dengan makan makanan atau antasida dan tidak adanya nyeri yang timbul juga mengindikasikan adanya ulkus.
Adanya H. pylori dapat ditentukan dengan biopsy dan histology melalui kultur, meskipun hal ini merupakan tes laboratorium khusus. Ada juga tes pernapasan yang mendeteksi H. pylori,  serta tes serologis terhadap antibody pada antigen H.pylori. pemeriksaan endoskopi adalah pemeriksaan penunjang yang utama bagi pasioen yang dyspepsia dan perdarahan saluran pencernaan bagian atas (untuk diagnostic dan terapi endoskopik pada perdarahan).
PENATALAKSANAAN
Dari permulaan, bila diagnosis ditegakkan, pasien diinformasikan bahwa masalah dapat diatasi, meskipun remisi dan kekambuhandapat terjadi. Sasarannya adalah untuk mengatasi keasaman lambung. Beberapa metode digunakan untuk mengontrol keasaman lambung termasuk perubahan gaya hidup, obat-obatan, dan intervensi pembedahan.
-          penurunan stress dan istirahat
gaya hidup yang terburu-buru dan jadwal tidak teratur dapat memperberat gejala dan mempengaruhi keteraturan pola makan dan pemberian obat dalam lingkungan yang rileks. Selain itu dalam upaya mengurangi stress, pasien juga mendapat keuntungan dari periode istirahat teratur  selama sehari, sedikitnya selama fase akut penyakit.
-          penghentian merokok
penelitian telah membuktikan bahwa merokok menurunkan sekresi bikarbonat dari pangkreas kedalam duodenum. Sebagai akibatnya, keasaman duodenum lebih tinggi bila seseorang merokok. Penelitian menunjukkan bahwa merokok terus-menerus dapat menghambat secara bermakna perbaikan ulkus. Oleh karena itu pasien sangat dianjurkan untuk berhenti merokok.
-          modifikasi diet
karena sedikit bukti yang mendukung teori bahwa diet sering (blender) bila menggunakan dari makanan biasa., maka pasien telah dianjurkan untuk makan apa saja yang disukainya. Namun ada beberapa kewaspadaan untuk dipertimbangkan pada tahap awal penyembuhan. Tujuan diet untuk pasien denga ulkus peptikum adalah untuk menghindari sekresi asam yang berlebihan dalam hipermortalitas saluran GI. Hal ini dapat diminimalkan dengan menghindari suhu ekstrim dan stimulasi yang berlebihan pada ekstrak, alcohol dan kopi (karena dapat merangsang sekresi asam). Pasien seharusnya makan makanan yang bias ditoleransi dan menghindarkan makanan yang menimbulkan nyeri. Susu dank rim tidak lagi dipertimbangkan sebagai terapi. Kenyataannya bahwa diet kaya susu dank rim potensial berbahaya karena bahanini dalah stimulant asam poten.
-          obat-obatan

PROSES KEPERAWATAN

Pengkajian
Nyeri ulkus peptikum biasanya digambarkan sebagai rasa terbakar atau menggerogoti dan terjadi kira-kira 2 jam stealth makan. Nyeri ini sering membangunkan pasien antara tengah malam dan jam 3 pagi. Pasien biasanya menyatakan bahwa nyeri dihilangkan dengan menggunakan antasida, makan makanan, atau dengan muntah. Pasien ditanya kapan muntah terjadi. Bila terjadi, seberapa banyak? Apakah pasien mengalami defekasi disertai feses berdarah? Selama pengambilan riwayat perawat meminta pasien untuk menuliskan masukan makanan, biasanya selama periode 72 jam dan memasukkan semua kebiasaan makan (kecepatan makan, makanan regular, kesukaan terhadap makanan pedas, penggunaan bumbu, penggunaan minuman mengandung kafein). Apakah pasien merokok?bila ya, seberapa banyak? Bagaimana pasien mengekspresikan marah, terutama dalam konteks kerja dan kehidupan keluarga? Adakah stress pekerjaan atau adakah masalah dengan keluarga? Adakah riwayat keluarga dengan penyakit ulkus?
Tanda vital dikaji untuk indicator anemia(takikardia, hipotensi), dan feses diperiksa terhadap darah samara. Pemeriksaan fisik dilakukan, dan abdomen dipalpasi untuk melokalisasi nyeri tekan.
Dapat juga dikaji apakah terjadi perdarahan seperi adanya tanda : kulit dingin, konfusi, peningkatan frekuensi jantung, sulit bernapas, serta adanya darah dalam feses. Apakah terjadi penetrasi atau perforasi dengan gejala : nyeri abdomen berat, abdomen kaku dan nyeri tekan, muntah, peningkatan suhu. Atukah terdapat obstruksi pilorik seperti adanya muntah, mual, distensi abdomen, dan nyeri abdomen.

Diagnosis
Diagnosa keperawatan
-          Nyeri berhubungan dengan efek sekresi asam lambung pada jaringan yang rusak
-          Ansietas berhubungan dengan koping dengan penyakit akut
-          Kurang pengetahuan tentang pencegahan gejala dan penatalaksanaan kondisi

Intervensi
1.      Nyeri berhubungan dengan efek sekresi asam lambung pada jaringan yang rusak
  catat keluhan nyeri. Termasuk lokasi. Lamanya, insensitas (skala 1-10)
R/ nyeri tidak selalu ada tetapi bila ada harus dibandingkan dengan gejala nyeri pasien sebelumnya dimana dapat membantu mendiagnosa etiologi perdarahan dan terjadinya komplikasi.
  kaji ulang factor yang meningkatkan atau menurunkan nyeri.
R/ membantu dalam mebuat diagnosa dan kebutuhan terapi
  Berikan makan sedikit tapi sering sesuai indikasi untuk pasien
R/ makan mempunyai efek penetralisir asam, juga menghancurkan kandungan gaster. Makan sedikit mencegah distensi dan haluaran gaster.

2.      Ansietas berhubungan dengan koping dengan penyakit akut
  Catat petunjuk perilaku contoh gelisah, mudah terangsang , kurang kontak mata, perilaku melawan/menyerang
R/ indicator derajat takut yang dialami pasien misalnya, pasien akan merasa tak terkontrol terhadap situasi atau mencapai status panic
  Dorong pernyataan takut dan ansietas; berikan umpan balik
R/ membuat hubungan terapeutik. Membantu pasien menerima perasaan dan memberikan kesempatan untuk memperjelas kesalahan konsep
  Berikan informasi akurat, nyata tentang apa yang dilakukan, misalnya sensasi yang diharapkan, prosedur biasa.
R/ melibatkan pasien dalam rencana asuhan dan menurunkan ansietas yang tak perlu tentang ketidaktahuan
  Berikan lingkungan tenang untuk istirahat
R/ memindahkan pasien dari stressor luar meningkatkan relasasi, dapat meningkatkan keterampilan koping

  Dorong orang terdekat tinggal dengan pasien. Berespons terhadap tanda panggilan dengan cepat
R/  membantu menurunkan takut melalui pengalaman menakutkan menjadi seorang diri.
  Tunjukkan teknik relaksasi, contoh visualisasi, latihan napas dalam, bimbingan imajinasi.
R/ belajar cara untuk rileks dapat membantu menurunkan takut dan ansietas.
  Dorong dan dukung pasien dalam evaluasi pola hidup
R/ perubahan mungkin perlu untuk menghindari berulangnya kondisi ulkus.

3.  Kurang pengetahuan tentang pencegahan gejala dan penatalaksanaan kondisi
  Bantu pasien untuk mengedentifikasi hubungan masukan makanan dan pencetus atau hilangnya nyeri epigastrik, termasuk menghindari iritan gaster mis. Kafein, sari buah, merokok, dan makanan dengan suhu ekstrem panas, makanan pedas.
R/ kafein dan rokok merangsang keasaman lambung individu dapat menemukan bahwa makanan/minuman tertentu meningkatkan sekresi lambung dan nyeri.
  Tekankan pentingnya membaca label obat dijual bebas dan menghindari produk yang mengandung aspirin atau menggantinya dengan aspirin berlapis-enterik.
R/ aspirin merusak mukosa pelindung, memungkinkan terjadi erosi gaster, ulkus dan perdarahan.
  Diskusikan pentingnya menghentikan merokok
R/ penyembuhan ulkus dapat melambat pada orang yang merokok, khususnya yang diterapi dengan Tagamet. Merokok juga berhunbungan dengan peningkatan resiko terjadinya/ berulangnya ulkus peptikum.

Komplikasi potensial
Ulkus peptikum dapat menimbulkan komplikasi berikut:
-          hemoragi _ gastrointestinal atas
-          perforasi
-          penetrasi
-          obstruksi pilorik (obstruksi jalan keluar lambung)
4. Syok hipovolemik berhubungan dengan hemoragi gastrointestinal akibat muntah darah yang banyak.
·   Pasang jalur intravena perifer untuk infuse salin atau laktat Ringer.
R/ memperbaiki sirkulasi perifernya. Pemberian RL diberikan karena cairan ini mendekati komposisi plasma, begitu juga dengan osmolalitasnya.
·         Mulai transfuse terapi komponen darah sesuai program, hususnya saat kehilangan darah telah parah atau ketika pasien terus mengalami hemoragi
R/ menganti darh yang keluar dan memperbaiki sirkulasi.
·         Tinggikan kaki pasien.
R/ untuk memperbaiki sirkulasi serebral lebih baik dan mendorong aliran darah kembali kejantung.
·         Pantau hemoglobin dan hematokrit.
R/ untuk membantu mengevaluasio perdarahan.
·         Pasang kateter urin
R/ untuk memantau haluaran urin.
·         Lakukan Intubasi nasogastrik
   R/ untuk membedakan darah segar dan membantu menghilangkan bekuan dan asam, mencegah mual dan muntah, dan untuk pemantauan lebih lanjut.
·         Pantau pH sekresi lambung setiap jam melalui selang nasogastrik.
R/ antasida dapat diberikan untuk pH kurang dari 4. selang nasogastrik juga dapat digunakan untuk memberikan salin atau air untuk lavase. Larutan lavase diberikan pada suhu ruangan.
·         Tempatkan pasien pada posisi rekumben
  R/ untuk mencegah syok hipovolemik, tetapi untuk mencegah asipirasi akibat muntah pasien ditempatkan pada posisi miring.
5. resiko terjadi perforasi berhubungan dengan berlebihnya sekresi asam lambung dan pepsin.
·   Lakukan pembedahan.
R/ sebaiknya intervensi bedah sebaiknya segera diindikasikan karena peritonitis kimia terjadi dalam beberapa jam setelah perforasi dan diikuti oleh peritonitis bacterial, oleh karena itu perforasi harus ditutup dengan cepat.

·   Anjurkan pasien untuk melakukan tirah baring.
      R/
·   Anjurkan pasien untuk mengkomsumsi makanan yang tidak merangsang peningkatan asam lambung.
R/ makanan yang berminyak dan keras serta berbumbu dapat memicu peningkatan asam lambung sehingga memperberat terjadinya perforasi yang ditandai oleh adanya nyeri yang hebat.
·   Berikan kompres air hangat
R/ perforasi dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh.

Perencanaan dan implementasi
Tujuan. Tujuan utama dapat mencakup penghilangan nyeri, penurunan ansietas, penambahan pengetahuan tentang penatalaksanaan dan pencegahan kekambuhan ulkus dan tidak adanya komplikasi.
EVALUASI
  1. bebas dari nyeri diantara makan
  2. Sedikit mengalami ansietas dengan menghindari stress.
  3. Mematuhi program terapeutik
    1. menghindari makanan dan minuman yang mengiritasi
    2. makan dengan jadwal teratur
    3. meminum obat yang diresepkan sesuai jadwal
    4. menggunakan mekanisme koping untuk mengatasi stress
  4. tidak terjadi  komplikasi: hemoragi gastrointestinal, obstruksi pilorik, serta perforasi.

 
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2000. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol.2. Jakarta : EGC.
Davey, Patrick.2005. At A glance Medicine. Jakarta : Erlangga.
Doenges, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta:EGC
Mansjoer,Arif.2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Jakarta : Media Aesculapius.
Price,Sylvia Anderson. 2005. Patofisiologi. Jakarta : EGC.

2 komentar:

Anonim,  18 Desember 2012 pukul 11.40  

I will immediately snatch your rss as I can't find your email subscription link or e-newsletter service. Do you've any?
Please let me recognize in order that I could subscribe.
Thanks.
Here is my page :: Buy Facebook Likes Canada

Anonim,  19 Desember 2012 pukul 08.46  

I delight in, result in I found exactly what I was looking
for. You've ended my four day lengthy hunt! God Bless you man. Have a nice day. Bye
My web page :: Discount Coupons

Posting Komentar

Kembali ke beranda blog

About This Blog

About This Blog

Blog Archive

  © Blogger template The Professional Template II by Ourblogtemplates.com 2009 Redesign by Mung Bisnis

Back to TOP